Aura Hot Teman Kenalanku Si Gadis Pemijat Berbau Plus-Plus

                                                                             
                                                  
Cerita Dewasa Mania - Namaku Desta, sebut saja Desta. Aku kuliah di sebuah PTS di Bandung sebuah kota metropolis yang gemerlap, yang identik dengan kehidupan malamnya. Di tengah kuliahku yang padat dan sibuk, aku mempunyai suatu pengalaman yang tak akan kulupakan pada waktu aku masih semester satu dan masih berdampak sampai sekarang. Latar belakangku adalah dari keluarga baik-baik, kami tinggal di sebuah perumahan di kawasanBandung. Sebagai mahasiswa baru aku termasuk aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan, kebetulan aku menyukai kegiatan outdoor ataupun alam bebas. Aku memang mewarisi bakat ayahku yang merupakan seorang pemburu yang handal, hal inilah yang membuat darah petualangku menggelora.

Memasuki pertengahan semester aku mulai kenal dan akrab dengan seorang cewek, sebut saja namanya Wiwit. Aku tertarik padanya karena ia orangnya juga menyukai kegiatan alam bebas, berburu misalnya. Awalnya sih aku agak heran juga kenapa cewek cantik seperti dia suka “mengokang” senapan yang notabene berat dan kemudian menguliti binatang hasil buruannya dengan beringas. Hemmm… kegaranganya bak macan betina inilah yang aku sukai, aku suka melihat buah dadanya yang menantang dibalut baju pemburu yang ketat dan kebiasaannya menggigit bibir bawahnya ketika mengokang senapan.

Bibir merah yang seksi itu sering mengundang gairahku. Karena ada kecocokan, kami akhirnya jadian juga dan resmi pacaran tepatnya pada waktu akhir semester pertama. Kami berdua termasuk pasangan yang serasi, apa mau dikata lagi tubuhku yang tinggi tegap dapat mengimbangi parasnya yang langsing dan padat. Pacaran kami pada awalnya normal-normal saja, yahhh.. sebatas ciuman saja biasa kan? Dan aku melihat bahwa Wiwit itu orangnya blak-blakan kok.

Semuanya berubah setelah pengalamanku di sebuah panti pijat. Hari itu Minggu 12 April 1999 aku masih ingat betul hari itu, aku dan ayahku berburu di sebuah gunung di daerah Jatiluhur tentu saja setelah berburu seharian badan terasa capai dan lemah. Malamnya aku memutuskan untuk mencari sebuah panti pijat di Bandung, dengan mengendarai Land Rover-ku aku mulai menyusuri kota Bandung. Dan akhirnya tempat itu kutemukan juga, aku masuk dan langsung menemui seorang gadis di meja depan dan aku dipersilakan duduk dulu. Tak lama kemudian muncullah seorang gadis yang berpakaian layaknya baby sitter dengan warna putih ketat dan rok setinggi lutut.

Wuahh… cantik juga dia, dan pasti juga merangsang libidoku. Dengan ramah ia mempersilakan aku masuk ke ruang pijat, ruangan selebar 4×4 dengan satu ranjang dan sebuah kipas angin menggantung di atasnya. “Bajunya dibuka dulu ya Bang…” katanya dengan tersenyum manis, “OK lahh..” sambutku dengan semangat. “Tapi kipasnya jangan dinyalain yah, dingin nih..” dia pun mengangguk tanda paham akan keinginanku. Kubuka sweaterku dan aku pun berbaring, aku memang sengaja tidak memakai t-shirt malam itu. “Celananya sekalian dong Bang,” katanya. “Emmm.. Lo yang bukain deh, males nih..” dia pun tersenyum dan agaknya memahami juga hasratku. “Ahh.. kamu manja deh,” katanya, dengan cekatan tangannya yang mulus dan lentik itu pun mencopot sabuk di pinggangku kemudian melucuti celanaku. Wah dia kelihatannya agak nafsu juga melihat tubuhku ketika hanya ber-CD, terlihat “adik”-ku manis tersembul dengan gagahnya di dalam sarangnya.

“Eh.. ini dicopot sekalian ya? biar enak nanti mijitnya!”
“Wahhh… itu nanti aja deh, nanti malah berdiri lagi,” kataku setengah bercanda.
Lagi-lagi ia menyunggingkan senyum manisnya yang menawan. Kemudian aku tengkurap, ia mulai memijitku dari punggung atas ke bawah.
“Wah.. pijitanmu enak ya?” pujiku.
“Nanti kamu akan merasakan yang lebih enak lagi,” jawabnya.
“Oooh jadi servis plus nih?” tanyaku.
“Mmm… buatmu aku senang melakukannya,” pijatannya semakin ke bawah dan sekarang tangannya sedang menari di pinggangku, wah geli juga nih, dan kemaluanku pun mulai “bereaksi kimia”.
“Eh.. balikkan badan dong!” pintanya.
“Ok.. ok..”
Aku langsung saja berbaring. Tentu saja batanganku yang ereksi berat terlihat semakin menggunung.
“Wahh.. belum-belum saja sudah ngaceng yaa..” godanya sambil tangannya memegang kemaluanku dengan jarinya seakan mengukur besarnya.
“Habisnya kamu merangsang sihh..” kataku.
“Nah kalo begitu sekarang waktunya dicopot yah? biar enak itu punyamu, kan sakit kalau begitu,” pintanya.
“OK, copot aja sendiri,” aku memang udah nggak tahan lagi, abis udah ereksi penuh sih.

Dengan bersemangat gadis itu memelorotkan CD-ku, tentu saja kemaluanku yang sudah berdiri tegak dan keras mengacung tepat di mukanya.
“Ck.. ck.. ckk.. besar amat punyamu, berapa kali ini kamu latih tiap hari,” katanya sembari tertawa.
“Ah… emangnya aku suka ‘lojon’ apa…” jawabku.
Ia menyentuh kepala kemaluanku dengan penuh nafsu, dan mengelusnya. Tentu saja aku kaget dan keenakan, habis baru pertama kali sih.
“Ahhh.. mau kau apakan adikku?” tanyaku.
“Tenanglah belum waktunya,” ia mengelusnya dengan lembut dan merabai juga kantong zakarku.
“Wah.. hh.. jangan berhenti dulu, aku mau keluar nih,” sergahku.
“Haha.. baru digitukan aja udah mau keluar, payah kamu,” ledeknya.
“Entar lagi lah, pijitin dulu badanku,” kataku.
“OK lah…”

Ia mulai mengambil minyak pijat dan memijat tangan dan dadaku. Wahhh ia naik dan duduk di perutku. Sialan! belahan dadanya yang putih mulus pun kelihatan, aku pun terbelalak memandangnya.
“Sialan! montok bener tetekmu,” dan tanganku pun mulai gerilya meraba dan memeganginya, ia pun mengerjap, pijatannya pun otomatis terhenti.

Setelah agak lama aku merabai gunungnya ia pun turun dari perutku, ia perlahan membuka kancing bajunya sampai turun ke bawah, sambil menatapku dengan penuh nafsu. Ia sengaja mempermainkan perasaanku dengan agak perlahan membuka bajunya. Agen Bandarq

“Cepatlahh.. ke sini, kasihan nih adikku udah menunggu lama…” aku sambil mengocok sendiri kemaluanku, habis nggak tahan sih.
“Eits… jangan!” ia memegang tanganku.
“Ini bagianku,” katanya sambil menuding adikku yang seakan mau meledak.
Tak lama ia kemudian mengambil minyak pijat dan mengoleskan ke kemaluanku.
“Ehmm… ahhh…” aku pun menggelinjang, namun ia tak peduli, malah tangannya semakin cekatan memainkan kemaluanku.
“Augghh… aku nggak tahan nihhh…”
Kemudian ia mulai menghisapnya seraya tangannya mengelus buah zakarku.
“Aduhhh… arghh.. aku mau keluar nihhh!”
Kemudian kemaluanku berdenyut dengan keras dan akhirnya “Croottt…” maniku memancar dengan derasnya, ia terus mengocoknya seakan maniku seakan dihabiskan oleh kocokannya.
“Aahhh…” aku melenguh panjang, badanku semua mengejang. Ia kelihatanya suka cairanku, ia menjilatinya sampai bersih, aku pun lemas.
“Gimana… enak kan? tapi kamu payah deh baru digituin dikit aja udah ‘KO’,” godanya.
“Habbiss kamu gitukan sih, siapa tahannn…”
Ia memakluminya dan agaknya tahu kalau aku baru pertama kalinya.
“Tuh kan lemes, punyamu mengkerut lagi,” sambil ia memainkan kemaluanku yang sudah nggak berdaya lagi.


“Entar ya, nanti kukerasin lagi,” katanya.
“Hufff… OK lah,” kataku pasrah.

Dengan masih menggunakan bra dan CD ia mulai memijatku lagi. Kali ini ia memijat pahaku dan terkadang ia menjilati kemaluanku yang sudah lemas.
“Ihhh… lucu ya kalau sudah lemes, kecil!” ia mengejekku.
Aku yang merasa di-”KO”-nya diam saja. Sembari ia memijat pahaku, dadanya yang montok kadang juga menggesek kakiku, wahhh kenyal sekali!
“Kenapa liat-liat, napsu ya ama punyaku?” katanya.
“Wahhh, bisa-bisa adikku terusik lagi nih,” jawabku.
Aku sambil mengelus dan mengocok sendiri kemaluanku sembari melihat geliat gadis itu memijatku.
“Wah dasar tukang coli kamu…” serangnya.
“Biar aja, akan kubuktikan kalo aku mampu bangkit lagi dan meng-’KO’ kamu,” kataku dengan semangat.
Benar juga kemaluanku yang tadinya tidur dan lemas lambat laun mulai naik dan mengeras.
“Tuh.. berdiri lagi,” katanya girang.
“Pasti!” kataku.

Aku tidak melewatkan kesempatan itu, segera kuraih tangannya dan aku segera menindihnya.
“Uhhh.. pelan dikit doong!” katanya.
“Biar aja, habis kamu napsuin sih…” kataku.
Dengan cepat aku melucuti BH dan CD-nya. Sekarang kelihatan semua gunung kembarnya yang padat berisi dengan puting merahnya serta lubang kemaluannya yang bagus dan merah. Langsung saja kujilati puncak gunungnya dengan penuh nafsu, “Emmm.. nikmat, ayo terusin..” desahnya membuatku berdebar. Kulihat tangannya mulai merabai kemaluannya sendiri sehingga kelihatan basah sekarang. Tandanya ia mulai bernafsu berat, aku pun mengambil alih tangannya dan segera menjulurkan lidahku dan kumainkan di lubang kemaluannya yang lezat. Ia semakin menjadi, desahannya semakin keras dan geliat tubuhnya bagaikan cacing, “Ahhh… uhhh ayo lah puaskan aku…” ia pun mulai menggapai batang kemaluanku yang sudah keras, “Ayolah masukkan!” tanpa basa-basi aku pun menancapkan barangku ke lubang kemaluannya.
“Slep.. slepp!”
“Arghh… ihhh… ssshhh,” ia agak kaget rupanya menerima hujaman pusakaku yang besar itu.
“Uahhh.. ennakkk…” katanya.

Mulutnya megap-megap kelihatan seperti ikan yang kekurangan air, aku pun semakin semangat memompanya. Tapi apa yang terjadi karena terlalu bernafsunya aku tidak bisa mengontrol maniku. “Heggh… hegghh… ahhh, ehmm… aku mau keluar lagi nihh!” kataku.
“Sshhh… ahhh ah… payah lo, gue tanggung ni… entar donk!”
“Aku sudah tidak tahan lagii…”
Tak lama kemudian batang kemaluanku berdenyut kencang.
“Aaaku keluarrr…” erangku.
“Ehhh… cepat cabut!” sergapnya.
Aku pun mencabut batang kemaluanku dan ia pun segera menghisapnya.
“Ahhh… shhh…!”
“Crot… crottt… crottt” memancar dengan derasnya maniku memenuhi mulutnya dan berceceran juga di gunung kembarnya yang masih tegang.
“Ugghh…” aku pun langsung tumbang lemas.
“Aduh… gimana sih, aku nanggung nihh… loyo kamu.”
Aku sudah tidak bisa berkata lagi, dengan agak sewot ia berdiri.
“Ahhh… kamu menghabiskan cairanku yaaa.. lemes nihh,” kataku.
“Udah lahh.. aku pergi,” katanya sewot.
“Ya udah sana… thanks ya Sayang…” ia pun berlalu sambil tersenyum.

Pengalaman malam itu seakan telah merubah pandanganku tentang cewek. Aku berpikir semua cewek adalah penyuka seks dan penyuka akan kemaluan lelaki. Atas dasar itulah kejadian ini terjadi. Siang itu aku bertemu sama pacarku.
“Ehhh.. abis ngapain kamu Ndra? kok kelihatanya lemes amat? sakit yah…” tanyanya.
“Ah nggak kok, kemaren abis berburu sama ayahku,” jawabku singkat.
“Ohh.. gitu ya,” ia kelihatannya mulai paham.
Memang siang itu mukaku kelihatan kusut, sayu dan acak-acakan. Pokoknya kelihatan sekali deh kalau orang habis ML jor-joran, tapi kelihatannya “Yayang”-ku tidak curiga.
“Eh besok hari Rabu kan kita nggak kuliah,” katanya.
“Iya memang enggak..” jawabku.
“Kita berenang yuk?” ajaknya.
“Emm… OK jadi!” jawabku mantap.

Yayangku memang hobi berenang sih, jadi ya OK saja deh. Karena hari itu sudah sore, waktu menunjukkan pukul 04:55, aku segera menggandeng tangan Wiwit, “Ayo lah kita pulang, yok kuantar..” dia pun menurut sambil memeluk tanganku di dadanya.
Malamnya aku tidak bisa tidur, gadis pemijat itu pun masih berputar di otakku dan tidak mau pergi. Bayangan-bayangan gerakan tangannya yang luwes serta hisapan kenikmatan yang kurasakan waktu itu tidak bisa dilupakan begitu saja dari benakku, “Sialan! bikin konak aja luh…” gerutuku. Aku pun hanya gelisah dan tidak bisa tidur, karena kemaluanku tegang terus. Aku pun berusaha melupakannya dengan memeluk guling dan berusaha untuk tidur, tetapi hangat liang kemaluannya mencengkeram kuat pusakaku masih saja menghantui pikiranku. “Ahhhh…aku nggak tahan nih…” segera kucopot celana dan CD-ku, kuambil baby oil di meja, aku pun onani ria dengan nikmatnya, “ahhh…” kugerakkan tanganku seolah menirukan gerakan tangan gadis itu sambil membayangkan adegan demi adegan kemarin malam itu. “Huff…” nafasku semakin memburu, gerakan tanganku semakin cepat dibuatnya. Kurang lebih 5 menit kemudian “Crott!” tumpahlah cairan maniku membasahi perut dan sprei sekitarku. Aku pun langsung tidur, “Zzz..”
Paginya pukul 07:00 kakak perempuanku masuk ke kamar untuk membangunkanku. Karena kamarku tidak dikunci, betapa terbelalaknya dia ketika melihat aku tanpa celana tidur terlentang dan melihat batanganku sudah berdiri dan di perutku terdapat bekas mani yang mengering. Bandarq Online

“Destaaa… apa-apaan kau ini ha!” hardiknya, aku terkejut dan langsung mengambil selimut untuk menutupi batangan kerasku yang menjulang.
“Eh … Kakak.. emm…” kataku gugup.
“Kamu ngapain ha…? sudah besar nggak tau malu huh..!”
Au cuek saja, malah aku langsung melepas selimut dan meraih celanaku sehingga kemaluanku yang tegang tampak lagi oleh kakakku.
“Iiihhh… nggak tau malu, barang gituan dipamerin,” ia bergidik.
“Biar aja… yang penting nikmat,” jawabku enteng, kakak perempuanku yang satu ini memang blak-blakan juga sih. Ia menatapnya dengan santai, kemudian matanya tertuju pada baby oil yang tergeletak di kasurku.
“Sialan… kamu memakai baby oil-ku yah? Dasarrr!”
Ia ngomel-ngomel dan berlalu, aku pun hanya tertawa cekikikan. “Brak!” terdengar suara pintu dibanting olehnya, “Dasar perempuan! nggak boleh liat cowok seneng,” gerutuku.
Aku pun dengan santainya keluar kamar dan sarapan sebelum mandi, kulihat kakak perempuanku sedang lihat TV.

“Eh… Kak minta sampoonya dan sabunnya dong!” pintaku.
“Ogah ah… entar kamu buat macam-macam, pokoknya nggak mau,” jawabnya ketus.
“Huhh.. weee!” aku mencibir.
Aku langsung saja mandi dan sarapan. Sekitar pukul 08:00 kustater Land Rover kesayanganku dan langsung kupacu ke tempat Wiwit, mungkin ia sudah menungguku. Benar juga sampai di depan pagar rumahnya ia sudah menungguku di depan teras rumahnya.
“Haii… kok agak terlambat sih Say?” tanyanya.
“Eh… sori nih trouble dengan kakak perempuan,” dalihku.
“OK lah, mari kita berangkat!”

Kami pun langsung tancap menuju tempat tujuan kami yaitu kolam renang di kawasan Cipanas. Yah, maklum saja itu hari Rabu maka perjalanan kami lancar karena tidak terjebak macet. Kurang lebih 2 jam perjalanan santai kami sampai di tempat tersebut.
“Eh.. yang sini sajalah, tempatnya enak loh,” pintanya.
“Baiklah Sayaang…” kataku.
Kami berdua langsung saja masuk.
“Yang, aku ganti dulu yah… kamu ikut nggak?” ajaknya.
“Yuk, sekalian saja aku juga mau ganti.”
Di kolam renang itu paling hanya terdapat segelintir orang yang sedang berenang, karena tempat itu ramai biasanya pada hari Minggu.
“Emmm… kita ganti baju bersama saja yah? biar asyikk..” katanya.
Aku spontan menganggukkan kepalaku. Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju terlebih dahulu. Ia mencopot dulu kaosnya, Wiwit memang penyuka kaos ketat dan celana jins, melihatnya melepas kaosnya aku pun hanya terpaku tak berkedip.

“Kenapa Sayang… ayolah lepas bajumu,” katanya sambil tersenyum.
“Habbis… aku suka memandangmu waktu begitu sih,” dan dia hanya tertawa kecil.
Aku pun segera mencopot t-shirtku dan celana panjangku dan cuma CD yang kutinggalkan. Tanpa ragu-ragu aku pun memelorotkan CD-ku di depan pacarku karena ingin ganti dengan celana renang, “Wahhh… Yayang ni..” katanya sedikit terkejut. Rupanya ia agak kaget juga melihat batang kemaluanku yang setengah ereksi.

“Kok tegang sih Say?” selidiknya manja.
“Habis kamu montok sih..” jawabku seraya memakai celana renang yang super ketat.
“Wahhh… hemmm,” goda pacarku ketika melihat kemaluanku tampak menyembul besar di balik celana renang itu, dia itu memang asyik orangnya.
“Nahh… aku sudah beres,” kataku setelah memakai celana itu.
“Eh.. bantu aku dong!” dia tampaknya kesulitan melepas branya.
“Sini aku lepasin…” kataku.
Kemudian kulepaskan branya. Astaga, sepasang daging montok dan putih terlihat jelas, hemmm spontan saja batang kemaluanku tegang dibuatnya.
“Ah… sayang, dadamu indah sekali,” kataku sambil berbisik di belakang telinganya.
Langsung saja ia kupeluk dari belakang dan kuciumi telinganya.
“Eeh.. kamu ingin ML di sini yah?” jawabnya sambil memegang tengkukku.
Aku tidak menjawab. Tanganku langsung bergerilya di kedua gunung kembarnya, kuremas-remas dengan mesra dan kupelintir lembut putingnya yang masih merah segar, “Ah… Sayang!” desahnya pendek, batang kemaluanku yang sudah tegak kugesek-gesekkan di pantatnya, wahhh.. nikmat sekali, dia masih memakai celana sih.

“Aduh… keras sekali, Yayang ngaceng yah…” godanya.
“Dah tau nanya.. hhh,” kataku terengah.
Buah dadanya semakin keras saja, rupanya ia mulai terangsang dengan remasanku dan ciumanku di telinganya.
“Ehhhmm… uhhh,” lenguhnya sambil memejamkan mata.
Melihat gelagat tersebut aku menurunkan tanganku ke ritsleting celananya, kulepas kancingnya dan kupelorotkan ritsletingnya, ia agaknya masih agak ragu juga, terbukti dengan memegang tanganku berupaya menahan gerakan tanganku yang semakin nakal di daerah selangkanganya. Tetapi dengan ciumanku yang membabi buta di daerah tengkuknya dan remasanku yang semakin mesra, akhirnya tanganku dilepasnya, kelihatannya ia sudah terangsang berat. Tanpa basa-basi tanganku langsung menelusup ke CD-nya. Wahh… terasa bulu-bulu halus menumbuhi sekitar liang kemaluannya. Kuraba klitorisnya, “Aghhh… oouhh.. sayang kamu nakal deh,” dengusnya sambil mengerjap. Ia langsung membalikkan tubuhnya, memelukku erat dan meraih bibirku, “Cupppp…” wah ia lihai juga melakukan French Kiss. Dengan penuh nafsu ia melahap bibirku. Cewekku yang satu ini memang binal seperti singa betina kalau sudah terangsang berat.

Agak lama kami ber-French Kiss ria, perlahan ia mulai menurunkan kepalanya dan ganti memangsa leherku, “Aahhh… geli sayang,” kataku. Rupanya debar jantungku yang menggelegar tak dirasakan olehnya. ia langsung mendorongku ke tembok, dan ia pun menciumi dadaku yang bidang dan berbulu tipis itu. “Wah… dadamu seksi yah…” katanya bernafsu. Menjulurlah lidahnya menjilati dadaku “Slurrppp…” jilatan yang cepat dan teratur tersebut tak kuasa menahan adikku kecil yang agak menyembul keluar di balik celana renangku. Jilatannya semakin lama semakin turun dan akhirnya sampai ke pusarku. Tangan pacarku kemudian merabai batang kemaluanku yang sudah keras sekali. Aku pun sangat bernafsu sekali karena mengingatkanku pada gadis panti pijat yang merabai lembut kemaluanku. “Ahhh.. Sayang…” desahku tertahan. Dengan cekatan ia memelorotkan celana renangku yang baru saja kupakai, alhasil batanganku yang keras dan panjang pun mendongak gagah di depan mukanya. Situs Bandarq

“Ihh… gila punyamu Sayang…” katanya.
“Wiwit… hisap dong Sayang!” pintaku.
Ia agak ragu melakukan itu, maklum ia masih virgin sih. Ia belum menuruti permintaanku, ia hanya mengocok pelan namun gerakan kocokannya pun masih kaku, sangat berbeda dengan gadis pemijat tempo hari.
“Ssshhh… uahhh…” aku pun mendesah panjang menahan kenikmatanku.
“Sss… sayang hisap dong!”
Aku pun menarik kepalanya dan mendekatkan bibirnya yang mungil ke kepala kemaluanku, sekali lagi ia agak ragu membuka mulut.
“Aah… nggak mau Say, mana muat di mulutku…” jawabnya ragu.
“Egh… tenang saja sayang, pelan-pelan lah,”
Dia agaknya memahami gejolakku yang tak tertahan. Akhirnya ia memegang batanganku dan menjulurkan lidahnya yang mungil menjilati kepala kemaluanku.
“Slurpp… slurpp…” sejuk rasanya.
“Mmhhh… ahh, nah begitu Sayang… ayo teruss… ahh ssshh, buka mulutmu sayang.”
Ia masih saja menjilati kepala dan leher kemaluanku yang mengacung menantang langit, lama-lama ia pandai juga menyenangkan lelaki, jilatannya semakin berani dan menjalar ke kantong semarku. “Ih… bau nih sayang.. tadi nggak mandi ya?” katanya menggoda ketika menjilati buah zakarku yang ditumbuhi bulu-bulu halus, aku memang merawat khusus adikku yang satu ini. “Ihh.. nggak lah sayang, kan yang penting nikmat,” kataku tertahan. Mulut mungil Wiwit perlahan membuka, aku pun membimbing batang kemluanku masuk ke mulutnya. “Mmhh.. eghh…” terdengar suara itu dari mulut Wiwit ketika batangku masuk, tampaknya ia menikmatinya. Ia pun mulai menghisapnya dengan bernafsu.
“Slerpp.. cep..”
“Ahhh… mmmm.. oohhh…” desahku penuh kenikmatan.
“Mmmhh… sayang, nikmatttt sekali…” gumamku tidak jelas.
Setelah agak lama, aku pun menarik kemaluanku dari mulut Wiwit. Segera kubopong tubuhnya ke bangku panjang di dalam ruang ganti. Kurebahkan badannya yang lencir dan montok di sana, dengan keadaan pusakaku yang masih mengacung, kupelorotkan celana jins Wiwit dengan penuh nafsu, “Syuutt…” dan tak lupa CD-nya. Ia pun tampaknya pasrah dan menikmatinya karena tangannya merabai sendiri puting susunya.

Kemudian tampaklah lubang kemaluannya yang merah dan basah, aku pun segera mendekatkan kepalaku dan… “Slurp,” lidahku kujulurkan ke klitorisnya.
“Hemmm… slurp…”
“Aachhh… uhhh!” desahnya panjang menahan kenikmatan yang dirasakan tarian lidahku di kemaluannya yang sangat lincah, makanya Wiwit mati keenakan dibuatnya.
“Sssh… sshhss…” desisnya bagaikan ular kobra.
“Destaaa… aku nggak tahan lagiii…” ia menggeliat tak karuan.
“Akuuu… nyampai nihhh…”
Jilatanku semakin kupercepat dan kutambah ciuman mesra ke bibir kemaluannya yang harum, “Cup… cupp,” kelihatannya ia hampir mencapai puncak karena kemaluannya memerah dan banjir.
“Sshh… aahh… oohhh Yaangg… aku keluarrr…” erangnya menahan kenikmatan yang luar biasa.
Benar juga cairan kemaluannya membanjir menebar bau yang khas. Hemm enak, aku masih saja menjilatinya dengan penuh nafsu.
“Aduhhh… hhh… Sayang, aku udah nihh…” katanya lemas.
“Ma, aku masih konak nih…” kataku meminta.

Langsung saja tanganku ditariknya dan mendudukkanku di atas perutnya, batang kemaluanku yang masih tegang menantang belum mendapat jatahnya. Langsung saja Ema mengambil lotion “Tabir Surya” dan mengolesinya ke batang kemaluanku dan ke dadanya yang montok, dan ia segera mengapitkan kedua gunung geulis-nya agar merapat. Ia mengambil lagi lotion itu, dan mengusapkan ke kemaluanku, “Ahhhh…” aku pun hanya merem-melek. Kemudian ia menarik batang kemaluanku di antara jepitan gunung kembarnya. Wahh… nikmat juga rasanya, aku pun memaju-mundurkan pantatku layaknya orang yang sedang bersetubuh.
“Bagaimana rasanya sayang…” tanyanya manja dan memandangku sinis.
“Aahhh… mmmm… ssss nikmat sayang…” ia pun tertawa kecil.
Ia merapatkan lagi gunungnya sehingga rasanya semakin nikmat saja.
“Uuahhh… nikkmattt sayangg…!” erangku.
Ia hanya tersenyum melihat mukaku yang merah dan terengah menahan nikmat.
“Rasain… habis kamu nakal sih…” katanya.
“Tapi lebih… nikmat memekmu sayang.”
“Hush…” katanya.
Gerakanku semakin cepat, aku ingin segera mencapai puncak yang nikmat.
“Uuhhh… uhhh… mmm… arghh…” erangku tertahan.
Tak lama aku merasa hampir keluar.
“Sayy… aku hampir nyampe nihh…” desahku.
“Keluarin aja Ndra… pasti nikmatt…”
Tak lama batang kemaluanku berdenyut dan…
“Crottt… crutt…”
“Uuahhh… hemmm… ssshh!” nikmat sekali rasanya.
Spermaku memancar dengan deras dan banyak.
“Ooohh…” gumamku.
Spermaku memancar membasahi leher Wiwit yang jenjang dan mengena juga janggut dan bibirnya.
“Ihhh… baunya aneh ya..”
Ia mencoba membersihkan cairan kental itu dengan tangannya, aku pun turun dari atas tubuhnya. “Aahhh… nikmat Sayang…” tapi dalam hatiku aku belum puas jika belum menjebol liang kemaluan Wiwit. Wiwit pun segera membersihkan maniku yang belepotan.
“Iihhh… kok kayak gini sih?” tanyanya penuh selidik.
“Itu namanya cairan kenikmatan sayang…” jawabku enteng.
“Ooo…” katanya pura-pura tahu.
“Habis bercinta enaknya berenang yuk?” ajaknya.
“OK,” kataku.

Wiwit pun segera berpakaian renang dan aku juga. Setelah siap kami pun keluar kamar, wah ternyata di luar sepi sudah tidak ada orang lagi, padahal masih menunjukkan pukul 2:00 siang. Ternyata lama juga kami bercinta. “Byurrr…” kami berdua pun mencebur dan berenang, aku yang sudah terkuras kejantanannya semenjak kemarin malam segera ketepi dan hanya melihat Wiwit berenang. Gerakan renangnya yang bagai ikan duyung, dibalut baju renangnya yang seksi serta kulitnya yang putih mulus, membangkitkan lagi gairahku. Terbesit di pikiranku untuk bercinta di kolam renang, kebetulan tidak ada orang dan petugas jaganya jauh.

“Wiwit sini sayang…!” panggilku.
“OK… ada apa Ndra?”
Ia berenang mendekat ke arahku, aku pun masuk ke air, aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya dengan ganas.
“Kamu membuatku nggak tahan sayang…” kataku.
Untung saja kolam renangnya tidak dalam sehingga bisa enak kami bercinta. “Ughhh…” desahnya agak terkejut, ia pun membalas ciumanku. Aku tidak melucuti pakaian renangnya, aku cuma menyibakkan sedikit cawat bawahnya sehingga liang kemaluannya kelihatan. Uhhh, kelihatan menggairahkan sekali kemaluannya di dalam air yang jernih itu. Dengan ganas aku menciumi bibirnya yang basah serta meremas lembut dadanya yang terbalut baju renang yang tipis itu. Wiwit kelihatan sangat cantik dan segar dengan badan dan rambut yang basah terurai.

“Ahhh… sayang… nanti kelihatan orang,” katanya khawatir.
“Tenang Sayang… tak ada yang melihat kita begini…” kataku.
“Baiklah… Ndra kubuat kamu ‘KO’ di kolam,” tantangnya.
Ia langsung memelorotkan celana renangku, batang kemaluanku yang sudah tegang pun menyembul dan kelihatan asyik di dalam air. Wiwit mengocok kemaluanku di dalam air. “Mmm…” geli dan sejuk rasanya. Tanpa menunggu lama lagi aku ingin memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya.
“Wiwit… kumasukin yah?”
Wiwit pun tanpa ragu menganggukkan kepala tanda setuju.
“Baik Sayang…”
Kudekap erat tubuhnya agar dekat, ternyata Wiwit sudah membimbing batang kemaluanku masuk ke lubang kemaluannya.
“Argghh…” ia menyeringai ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir kemaluannya.
Aku pun segera mengangkat Wiwit ke pinggir kolam dan kubaringkan dia, kutekuk lututnya sehingga lubang kemaluannya kelihatan menganga.

“Siap Sayang…”

Aku mulai memasukkan sedikit.
“Uhhhh…” padahal baru kepalanya saja yang masuk.
“Aahhh.. Sayang, punyamu terlalu besarr…”
Aku pun segera menekan lagi dan akhirnya “Blesss…” seluruhnya bisa masuk.
“Uhhh… ahhh… mmmhhh,” erangnya menahan gesekanku.
“Sshhh… ssss, enak kan Sayyy…” kataku terengah.
“Huuff… uhhh… ayoo terus Ssayy… ennnakk…”
Terdengar bunyi yang tak asing lagi, “Crep.. crepp… sslepp…” asyik kedengarannya, aku semakin giat memompanya. Kemudian aku ingin ganti posisi, aku suruh Wiwit menungging.
“Ayolah Sayang… puaskan aku…”
Ia pun menungging dengan seksinya, terlihat lubang kemaluannya merekah, menarik untuk ditusuk.

“Sleppp…” batang kemaluanku kumasukkan.
“Ahhh.. ssss… ahhh…” desahnya penuh kenikmatan.
Nafasnya semakin memburu.
“Huff… ehhh… mmm…” aku terengah.
Kupercepat gerakanku, “Slep… slep.. slep.. slep…”
“Ahhh… Ssayangg… bentar lagi aku nyampe nihh…” kataku terburu.
“Aakuu… jugaa…”
Himpitan liang kemaluan Wiwit yang kencang dan basah membuat maniku tak kuasa lagi untuk keluar, dan akhirnya Wiwit pun mencapai puncaknya.

“Ooohhh… akuu lagi Sayanggg…”
Cairan kemaluannya pun membanjir, hal ini semakin membuatku juga tidak tahan.
“Aaahhh… aku juga Sayangg!” erangku penuh kenikmatan.
“Cepat cabut… keluarin di luarr…!” sergahnya.

Dengan cepat segera kucabut kemaluanku Wiwit pun tanggap ia pun memegangnya dan mengocoknya dengan cepat.

“Aauuhhh! nikmattt!”
“Crut…” spermaku pun keluar.
“Eerghhh… ahh…” tapi sedikit, maklum terforsir.
“Aahh… kok sedikit Sayanggg…” katanya meledek.
“Eemmhh… ah… habis nih cairanku…”

Aku pun lemah tak berdaya dan ia pun berbaring di pangkuanku. Aku mengelus rambutnya yang basah, kukecup keningnya, “Cup! I love you Sayang…”
Sejak itulah kami sering melakukannya, baik di mobil maupun pada di sebuah gubuk di hutan kala kami berburu bersama. Dalam hatiku aku berkata, gadis pemijatlah yang membuatku jadi begini, membuatku menjadi begini, membuatku menjadi “bercinta”. Yah…!

Ku Ambil Keperawanan Adik Temanku Yang Imut Saat Sedang Liburan Bersama


Cerita Dewasa Mania - Sebut saja namaku Vidly. Disekolah gue tergolong cowok yang ganteng dan digemari para cewek.. Mengapa tidak, gue yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih,trus pandai bermain Basket.

Pada waktu itu gue sangat dekat dengan teman gue sebut saja namanya Ryan. Kami berteman sangat dekat sekali. Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersama-sama. Suatu hari gue bermain kerumahnya Ryan.

Sesampai di rumah Ryan gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku Ryan. Sebut saja namanya Jessy. pada saat itu Jessy terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Jessy pada saat itu Jessy sedang membersihkan halaman rumah.

Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Jessy adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan.

aku sangat kaget melihat Jessy. karena setiap kali gue bermain ke rumahnya Ryan jarang sekali gue melihat Jessy. pada saat itu Jessy berumur 14 tahun. pada saat gue masuk rumah Ryan, Jessy menegurku.”eh kakak Vidly” sejenak gue terdiam, dan berfikir dalam hati

Baca Juga :

“tumben – tumbennya Jessy menegurku” gue pun membalasnya “eh Jessy, Ryannya ada nga…?” “oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Jessy panggilin. Kakak Vidly duduk aja dulu di teras.” gue pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Jessy keluar “Kakak Vidly bentar ya,kakakku lagi mandi tuh.

Katanya gue temenin kakak Vidly dulu.” gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue bisa mengobrol dengan adik teman gue yang cantik. gue pun mulai memperhatikan Jessy dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan. Agen Bandarq

Tiba-tiba Jessy tersenyum dan menegurku “kakak Vidly kok lihatin Jessy trus..?” gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil “oh itu soalnya Jessy cantik sih…. trus Jessy sekarang udah kelas berapa…?” Jessy pun menjawabnya ” kelas 3 SMP ka.” “oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya Ryan pun keluar.

“Oi Vid maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetRyan ni.” dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue ngobrol.” Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue bisa mengobrol sama adik temanku ini.

Pada suatu hari akhirnya gue bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya..

Pada saat itu gue berencana pergi ke rumah Ryan mau bikin tugas,karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue berencana untuk membuat tugas dirumahnya Ryan. Sesampainya di rumah Ryan, gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya Ryan yaitu Jessy.

Kulihat Jessy yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang Ryan dan tujuanku kerumahnya, Ryannya nga ada, kebetulan sekali,pada saat itu orang tua Ryan sering keluar kota untuk urusan bisnis,sedangkan Ryan sedang keluar sama pacarnya.

Akupun langsung menghubungi Ryan. Dan ternyata Ryan pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. Ryan menyuruh adiknya untuk menemani gue sampai Ryan pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.

Akupun disuruh masuk sama Jessy,karena berhubung Jessy lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Jessy menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Jessy pun malu. Trus waktu gue melihat mukanya yang merah, gue pun langsung mengajak ngobrol.

“Jessy pernah ciuman nga seperti di film itu….?” kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Jessypun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Jessy mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.

“Jessy mau ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Jessy memerah, dan hanya berkata “Malu kak,soalnya Jessy nga pernah Ciuman.” gue pun kebingungan, gue pun mencoba mendekati Jessy perlahan-lahan. Kemudian gue membisikkan ketelinganya ” Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi,sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota.”

Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Jessy. kupikir Jessy bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Jessy membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Jessy halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit.

Tiba-tiba nga di sengaja Jessy menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Jessy kaget karena menyentuh kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap melihat Jessy yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. “maap ka Jessy nga sengaja beneran kok” gue pun menjawab dengan nada yang sopan”oh nga apa-apa kok” Bandarq Online

Akupun berpikir bagaimana caranya agar Jessy bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue pun memberanikan diri ” Jessy mau coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Jessy tidak menolaknya… gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Jessy sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 15 Cm dan berdiameter 4 cm.

Baca Juga :

Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Jessy sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Jessy memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali.

Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Jessy tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Jessy pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue memainkan putingnya yang masih mekar itu.

“Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Jessy semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue melumatnya.

Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
“Jes coba donk masukkan ke mulut Jessy “
“ takut kha”… ” takut kenapa..?..”
“ Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
“ Rasanya gimana kha … ?” tanyanya
“ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”

Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata

“Kok asin ya kha “ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya.

Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Jes … enak sekali Jes …” gue merasa keenakan kontolku di emut Jessy … ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Jes disedot dong alonya “ …. gue meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …

Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue belom pernah melihat yang real.. biasanya gue melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya.

Dan tak disangka ternyata waktu gue menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Jessy menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue langsung membuka Cdnya..

Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka,ternyata Jessy masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.

“Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..”

Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Jessy mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas,yang tandanya Jessy mau Orgasme. gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Tiba-tiba Jessy Orgasme.

Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. “Jes kamu orgasme ya…?” Jessypun menjawab dengan wajah yang malu ” ia ka gue orgasme,makasih ya ka….!!”kulihat Jessy mulai lemas. ketika gue melihat Jessy orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue ingin merasakan vaginanya..

“Jes kamu kan udah orgasme,ka belum ni. Jessy maukan bantu kakak orgasme…? ” ia ka nnti Jessy bantu..trus Jessy musti ngapain..?” mendengar itu gue pun gembira… nafasku lebih tak beraturan… “Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Jessy…!!! bisa nga…?” “takut ka sakit” “tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok.”

Akupun langsung menyuruh Jessy gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya,karena Jessy masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku. Situs Bandarq

Pada saat kontolku masuk sepenuhnya,Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya.

Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… kemudian gue membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Jessy menyempitkan kakinya yang pertanda Jessy mau orgasme untuk yang kedua kali… “khaa,,, khaa.. Jessy mau pipisss… ahh… enak kha,,, tapi Jessy mau pipis nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gue semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..

“Sabar Jes… kita keluarin sama-sama…kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah..” mendengar itu Jessy pun berusaha untuk menahan nya… gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. “Jes kha udah mau keluar ni.. Jes gimana..?” “Jessy juga udah mau keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bersamaan,tapi gue menumpahkannya di atas perut Jessy..

Kemudian gue memeluk Jessy sambil mencium keningnya. “Jes gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue sudah meyukai kakak waktu Jessy kelas 1 SMP..” kami jadian pada saat itu.

Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Jessy datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua Ryan ngga ada,Ryan meminta gue untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..

Tanpa banyak basa basi gue langsung menerimanya.. Kulihat wajah Jessy juga senang. Pada malam harinya waktu Ryan tidur gue menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi.

Mulai pada saat itu kami sering melakukan hubungan intim di mana saja kita ketemuan

Selesai

Cerita Gadis Pegawai Bank Yang Semok Di Perkosa 8 Preman Terminal


Cerita Dewasa Mania - Hari itu Nadin terpaksa pulang malam pukul 22.00 karena bank tempatnya bekerja sedang mengalami masalah teknis. Seperti biasa gadis berambut sebahu, dada montok dan bahenol ini pulang menggunakan angkot dan berlanjut dengan bis dari terminal. Karena larut malam dan hujan dari sore, terminal malam itu lebih sepi dari biasanya.

Nadin yang turun dari angkot berjalan santai menyusuri jalur bis yang sepi. Tiba2 3 orang preman yang saat itu sedang mabuk menggodanya. Yuda, Rama dan Septi masing-masing adalah preman senior disitu. “ceweeek, mau kemana ni?” kata Yuda, Nadin diam saja tak acuh sambil mempercepat langkahnya. Ketiga preman itu terus mengikuti.

Tiba-tiba Septi yang bertubuh tinggi kekar menghadang Nadin.” Eh neng belagu amat si disapa diem aja”. Nadin yang melihat gelagat tak baik langsung berlari. Tapi ternyata Nadin kalah cepat. Tangan Rama keburu memegang tangan Nadin yang lembut.

Nadin meronta dan mencoba berteriak tapi 3 preman itu keburu membekapnya dan menariknya ke dalam salah satu gang. Disitu cukup gelap dan sepi. Nadin dipegangi kedua tangannya kebelakang. Yuda membuka kemeja Nadin sambil meraba dadanya dan Rama meraba selangkangan Nadin yang tertutup celana jins. “udah neng diem aja..nikmatin aja”, kata Yuda sambil mengeluarkan pisau mengancam Nadin. Nadin kemudian dilumat bibirnya oleh Yuda. Agen Bandarq

Cukup lama dan kemudian ia dipaksa jongkok. Rama sudah siap membuka celananya dan terlihat kontol besar beruratnya tegang mengacung. “isep ni punya gue” Rama menarik kepala Nadin ke kontolnya. Mulut Nadin yang tertutup kembali diancam Yuda dengan pisau. “isep tuh ato lu gue bacok disini”. Nadin yang ketakutan akhirnya membuka mulutnya dan mengulum kontol Rama. Lima menit lebih Nadin mengocok kontol Rama dengan mulutnya.

Dan tak lama kemudian Rama mempercepat sodokan kontolnya ke mulut Nadin. Crooott… Rama orgasme dan spermanya belepotan di mulut Nadin. Ia terpaksa menelan sebagian sperma kental itu. Nadin kemudian diseret memasuki sebuah lorong diantara bangunan kosong belakang terminal. Disitu sangat gelap dan tak ada orang. Yuda membuka salah satu pintu di ujung lorong. Sebuah ruangan kosong berukuran 5 x 7 meter siap menyambut Nadin.

Baca Juga : 

Ruangan ini kosong dan sering dipakai tidur para preman terminal. Makanya ada 2 buah kasur di lantai ruangan ini. Nadin dicampakan ke kasur. Kancing kemejanya sudah terbuka 3 buah. BHnya kelihatan termasuk belahan tokednya. Ia terlentang sambil dikerubuti 3 preman. Yuda memegangi kedua tangan Nadin sementara Septi dan Rama membuka baju dan menarik celana jins Nadin.

“wah mulus juga nih cewek,” kata Septi “iya ayok kita entot aja sekarang” kata Rama Rama mulai meraba raba toked Nadin sambil meremas putingnya. “aaaaahhhhhhh…jangaaaaaann aaaaaaah..” Nadin merintih. Rama terus dengan garang meraba bagian perut Nadin dan kemudian menyusupkan tanganya ke balik CD Nadin. Tangannya meraih garis lubang vagina Nadin yang ternyata agak basah, “wah udah basah ni cewek, nafsu juga lu ya?” Rama tertawa Ia langsung mengobok-obok memek Nadin sambil memainkan klitorisnya.

Nadin kelojotan sambil mengerang kesakitan dan menahan nikmat. Sesekali Nadin merasakan nikmatnya permainan di daerah vagina nya tapi jika ia orgasme maka preman-preman ini pastinya akan semakin menggila. Septi yang tak sabar lagi kini mengambil posisi di depan Nadin. Ia melepas pakaiannya sendiri dan celananya. Terlihatlah kontolnya yang panjang mengacung keras. Sreeett… sekali tarik, CD Nadin kini terlepas dari tubuh seksinya. Bandarq Online

Kedua kaki mulusnya tertutup rapat dengan vaginanya yang terlihat sedikit bulu- bulunya. Ia memegang kedua kaki gadis itu dan membukanya lebar-lebar. Kini Nadin mengangkang lebar! Vagina Nadin kini terlihat dengan bulu2 tipisnya. Garis memeknya terbuka sedikit dan terlihat dalamnya berwarna pink dan mengkilap karena cairan vagina yang mulai keluar.

Tak ambil pusing lagi, Septi segera membenamkan wajahnya ke memek Nadin. Lidahnya yang kasar mulai menyapu daerah selangkangan dan berangsur ke tengah hingga liang vagina dan klitorisnya. “ooooooowwwhhhhhhhh…” Nadin merintih, entah menahan nikmat atau menolak perbuatan Septi. Yang jelas badannya langsung mengejang begitu memeknya menerima sapuan lidah kasar Septi. “mmmhhh enak bener memek lo neng” kata Septi sambil terus menjilati memek Nadin dan memainkan klitoris dengan lidahnya.

Nadin semakin kelojotan karena perlakuan Septi, sementara Yuda dan Rama memegangi tangan Nadin yang mulai memberontak sambil menghisap pentil susunya. Nadin benar-benar dikeroyok 3 pria garang. “udah.. udah.. sekarang giliran gue,” kata Rama Kini Rama menggantikan posisi Septi namun Rama tidak menjilati memek Nadin tapi langsung menggesek-gesekan kontolnya ke gerbang vagina Nadin. “aaahh.. ampun bang..jangaaan” Nadin memelas agar tidak dientot.

Tapi Rama justru semakin nafsu dengan rintihan seksi itu. Kontol gedenya kini berada tepat menempel di depan liang memek Nadin. Slleeeebb.. sekali dorong, masuklah kontol gede itu merangsek memek Nadin yang masih sempit. Rama mendorongnya pelan2 agar gesekan dengan dinding vaginanya berasa. Setelah sampai dalam kemudian ia menariknya lagi pelan2.

Begitu seterusnya hingga Nadin yang tadinya meringis kesakitan berganti menjadi desahan-desahan nikmat. “oohhhhhhh…mmmhhhhhhhh…” Nadin kini merintih semakin seksi saat Rama mulai menggenjotnya semakin kencang. “tahan neng..aahhhh… memek lu enak banget…oohhhhhhh” Rama semakin kencang memompa memek Nadin.

Smentara Yuda dan Septi sudah tidak lagi memegangi tangan Nadin karena Nadin sendiri sudah mulai menyerah dan pasrah tubuhnya digarap habis-habisan. 15 menit kemudian Rama menarik kontolnya dan mengarahkan nya ke mulut Nadin. Crooot crroot.. sperma Rama berhamburan di wajah Nadin. “hmmm enak juga cuy tu cewek..giliran lu deh sekarang” kata Rama.

Septi kini berdiri di depan tubuh Nadin yang terlentang bugil tak berdaya. Ia mengangkat kaki Nadin ke pundaknya. Kontolnya kini siap menghujam memek Nadin. Slleeebb.. kontol Septi kini mendapat giliran mengobok obok memek Nadin yang sudah terasa kering. Nadin kembali meringis kesakitan. “aaahhhh pelan pelaaan..sakiiiiit” teriak Nadin. “oo elo mau yang maen alus ya? Hahaha boleh deh..ternyata lu romantis juga ya?” ledek Septi.

Ia segera memeluk Nadin dan menciumi bibir Nadin perlahan dan mesra. “mmmhhhh… cantik juga ya lu.. mmhhh..romantis lagi” Septi terus menciumi bibir, pipi dan leher Nadin. Perlahan-lahan, ia mulai kembali menyodok memek Nadin. Kali ini Nadin tidak kesakitan. Pertanda bagus, Nadin sudah mulai terangsang! “gue entot lagi ya neng..” kata Dididn sambil mempercepat sodokannya. “aahh…mmhhhh… aaaaaahhhhh….” Nadin kembali merintih akibat sodokan Septi.

Memeknya kini mulai basah akibat rangsangan yang bertubi-tubi. Hampir 20 menit Nadin digenjot oleh Septi. Ia kini mulai terengah-engah meladeni preman bernafsu besar ini. “udah sekarang lu nungging” kata Septi. Nadin tak bergerak karena kelelahan. Septi kemudian menarik tubuh gadis ini dan membalikkan tubuhnya sambil mengangkat pinggulnya. “ayo buruan nungging!” bentak Septi.

Baca Juga : 

Kini Nadin nungging. Pantat bahenolnya menghadap keatas siap dihujam kontol. Septi segera mengambil posisi di belakang pantat Nadin sambil memegangi pinggulnya. Kontolnya kini siap merangsek pantat Nadin. “ooohhhhh…jangan bang..sakiiiiit” teriak Nadin. Septi tak peduli sambil terus menusuk pantat Nadin dengan kontolnya. “aaaaahhhh….oooooohhhhhhhhh” Nadin cuma bisa menahan sakit di duburnya dan pasrah begitu saja.

Hampir sepuluh menit Septi mengerjai pantat Nadin dan kemudian.. crooot..croot .. sperma Septi menyembur di dubur Nadin. Sejenak ia membiarkan kontolnya terbenam di dalam pantat Nadin sementara Nadin kini lemas terkulai. “ aaahhh.. enak juga ternyata pantat lo ya” kata Septi. Septi kemudain beristirahat sejenak sementara Nadin terkulai lemas karena lobang memek dan pantatnya telah dikerjai habis2an. Yuda kini menghampiri tubuh Nadin. Situs Bandarq

Ia menyodorkan kontolnya ke wajah Nadin. “heh isep nih punya gue” katanya sambil menjambak rambut Nadin dan memaksanya mengulum seluruh batang kontolnya. “mmmmmm…mmmmpphhh” Nadin cuma bisa pasrah sambil menelan seluruh batang kontol Yuda. Tak cuma itu, kini Rama yang sudah mulai tegang lagi juga ikut berdiri di samping Yuda sambil mengocok kontolnya. “isep juga dong punya gue” kata Rama. Kini Nadin melayani oral seks 2 pria dengan kontol2 yang super gede dan keras. Secara bergiliran ia mengulum satu per satu kontol pria2 itu.

Septi diam-diam merekam adegan itu dengan hapenya. “udah sekarang giliran gue..” kata Yuda sambil menarik tubuh Nadin dan mengangkangkan kedua kakinya. Dengan gahar Yuda menciumi dan menjilati memek Nadin. “ooooooowwwhhhhh…” Nadin kembali menggelinjang menahan geli. Sementara Rama menyerbu bibir Nadin dengan kecupan kecupan liar sambil tangannya meremas toketnya. Septi tak mau ketinggalan. Ia menghampiri Nadin dan memaksa Nadin mengocok kontolnya. Nadin kembali dikerubuti 3 preman.

Hampir 30 menit mereka bergiliran menggarap Nadin. Mereka berganti posisi sambil terus mengerjai tubuh Nadin. Yuda mengocok memek Nadin dengan kontolnya. Meski gadis ini mulai kewalahan tapi sesekali ia masih meladeni oral dari Rama dan Septi. “hmmm enak banget si memek lo? Lo doyan ngentot ya neng?” kata Yuda sambil terus menyodok memek Nadin dengan kontolnya. Sementara Nadin hanya diam saja menahan sodokan Yuda yang bertubi tubi menghujam memeknya.

Septi dan Rama begiliran memasukan kontol mereka ke dalam mulut Nadin. “ayo bikin gue ngecrot dong” kata Rama, “kalo belum crot gak bakal gue cabut dari mulut lu”. Nadin terpaksa mengulum kontol Rama dengan penuh nafsu. Ia menjilati sambil menghisap kontol itu sampai benar- benar crot. Begitu juga dengan Septi. Nadin terpaksa karena hanya dengan cara itu ia bisa bebas dari oral seks. Crooot.. Nadin merasakan cairan hangat masuk ke dalam liang surganya. ia hanya bisa pasrah sambil ngos-ngosan kelelahan.

Yuda mencabut kontolnya dan terlihat sperma Yuda yang begitu banyak tumpah keluar dari memek Nadin. Ternyata Yuda belum selesai. Ia kembali menindih Nadin sambil mengulum bibir manis gadis itu. “mmmmmhh… makasih ya sayang. Lo enak banget dientot” Yuda terus menciumi bibir Nadin dan kemudian lehernya sambil memeluknya mesra. Sementara Septi dari tadi merekam adegan itu dengan hape nya. Nadin kini tinggal mengangkang dengan memeknya yang dipenuhi sperma. Tangannya terlentang dan kedua kainya mengangkang lebar.

Ia ditinggal bugil begitu saja di ruangan itu. Saat ketiga preman itu keluar ruangan, mereka bertemu dengan 4 preman lain. “wah abis ngapain ni kalian di ruangan belakang?” “biasa” kata Yuda sambil menarik resleting. Ke 4 preman itu masuk ke ruangan itu dan mendapati tubuh bugil Nadin yang masih terlentang. “nah giliran kita sekarang yang pesta” Dan pemerkosaanpun berlanjut lagi.

SELESAI

Pengalaman Ngesex Citra yang Polos Dengan Dokter Mudah Perkasa Di Sebuah Desa


Cerita Dewasa Mania - Cerita dan Kisah ini sebenernya tidak sengaja terjadi ketika aku sedang ingin mengunjungi dokter muda karena sakit, penasaran kah ? mari kita lanjutt...

kali ini menceritakan kisah Sex dari seorang Dokter umum yg ditugaskan kesebuah Desa terpencil. Di desa itu mayoritas penduduknya tidak mengenal pendidikan. Pada suatu ketika Dokter Farhan menangani 2 Pasien yg kebetulan Ibu dan anak.

Karena mereka terbilang lumayan cantik dan bersih, maka Dokter Farhan-pun membodohi mereka dgn alasan ( harus di setubuhi agar bisa sembuh ). Singkat cerita mereka-pun menuruti perkataan Dokter Farhan itu dan terjadilah sex threesome. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Ini adalah cerita sex yg terjadi di pada suatu Desa, Di kabupaten “ A ”, desa tersebut adalah sebuah desa kecil yg agak terpencil. Akses jalanannya tidak seperti di kota yg sudah ber-aspal semuanya, di sana masih tanah Citra dan batu. Orang-orangnya sederhana dan lugu. Kalau pagi mereka selalu saling menyapa dan murah senyum. Rasa gotong royong pun masih kental disina.
Mereka bermatapencaharian sebagai petani. Disana ada sawah dan ladang. Kebun buah-buah-pun ada banyak disina. kalau mau makan tinggal petik. Disana tidak ada sekolah, orang tidak bisa mendapatkan pendiidikan. Jadi kalau ada orang pintar disini, mereka puja seperti dewa. Dokter Farhan adalah seorang dokter umum yg dikirim kesana untuk melayani masyarakat disana. Agen Bandarq

Apa yg dikatakan olehnya pasti didengarkan dan dituruti, misalnya saja seorang dokter. Jangan dokter, lulusan SD saja mereka posisikan di atas mereka. Suatu hari di ruang praktek Dokter Farhan yg sederhana ada seorang pasien separuh baya sedang berkonsultasi dgnnya mengenai kondisi organ hatinya. Cahaya pagi yg Menembus jendela kayu menunjukkan kekhawatiran di raut wajahnya.
Wanita itu tak henti-hentinya mengerinyit setiap kali ia menceritakan keadaan anak perempuannya. Pundak anaknya dipegangi seperti seorang Ibu yg takut anaknya akan lenyap kalau dilepas.

“ Dok, anak saya kayaknya kurang sehat beberapa hari ini. ”,
“ Ohhh… gimana kondisinya apakah batuk-batuk? ”,
“ Ya sedikit, nafsu makannya berkurang dok. ”,
Dokter Farhan mengangguk-angguk.
“ Nama kamu siapa, Dik? ”,
“ Citra, dok. ”,
“ Sudah berapa lama kamu sakit? ”,
“ 3 hari dok… gak sembuh-sembuh… dah minum teh manis. ”,
“ Pusing-pusing gak? ”,
“ Gak, dok. ”,
“ Sebelumnya anda makan apa, gak? ”,
“ Makan biasa aja dok… ”,
“ Ada jajan? ”,
“ Paling gulali. ”,
“ Hmm… . ”,
Dokter Farhan tampak sedang berpkiri untuk menganalisa kondisi Citra.
“ Ya udah kamu naik ke ranjang periksa yah… dokter periksa ”,
“ Iya dok… ”,
Citra berjalan ke ranjang periksa yg tak jauh dari situ, ia menaiki tangga kecil hingga ia bisa sampai ke atas ranjang dan tiduran.
“ Di angkat ya bajunya, biar dokter bisa periksa pakai stetoskop. ”,
Citra mengangguk dan menarik ke atas bajunya sehingga buah dadanya yg masih mengkal kelihatan. Dokter Farhan mulai mengguNakan stetoskopnya dan mencoba mendegar detak jantungnya. Stetoskop itu di letakkan di dada dan dipindah-pindahkan di sekitar situ. Kadang ditaruh di atas putingnya Citra.
“ Dingin dok… , ”, komentar Citra.
“ Tahan dikit ya… ”,

Saat Dokter Farhan memindahkan stetoskopnya, saat diangkat kadang pinggirannya menyenggol ujung puting Citra. Entah sengaja atau tidak, jari kelingkingnya kadang juga menoel putingnya. Sang Ibu tidak bisa melihat yg dilakukan Dokter Farhan sebab ia berada di belakangnya. Citra merasakan sesuatu yg aneh, dan pipinya berubah memerah.
Tanpa disadari puting coklatnya menjadi mengeras mencuat. Kalau tertoel lagi, kakinya langsung mengapit seperti menahan sesuatu di bagian bAuww… .ah situ.
“ Emmm… untuk pemeriksaan selanjutnya Ibu tunggu di bangku yah, saya harus melakukan tes. ”,
“ Iya dok. ”,

Dokter Farhan menarik gorden yg mengelilingi ranjang periksa. Ibu Citra tidak bisa melihat apa yg sedang terjadi di dalam. 3 menit tidak ada apa-apa. Namun setelah agak lama sang Ibu mulai mendengar suara-suara aneh dari dalam. Seperti anaknya sedang melenguh-lenguh…
“ Ah… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh… ”,
Merasakan firasat Makruk ia bangkit menyibak gordennya. Betapa terkejutnya saat ia melihat CD putrinya sudah turun setengah paha dan tangan Dokter Farhan sudah berada di kemaluan putrinya. Saking kagetnya sang Ibu sampai tidak bisa bicara apa-apa.
“ Aaa… aaa… aaa… ”,
“ Ibu! apa yg sedang Ibu lakukan, saya sedang di tengah pemeriksaan. ”,
Sang Ibu tiba-tiba merasa bersalah, apakah benar ia sedang mengganggu jalannya pemeriksaan anaknya ? Pikiran akal sehatnya seperti sedang terpecah saking syoknya.
“ Tunggu disitu yah. ”.

Lalu si dokter menutup lagi gordennya. Tak lama suara lenguhan terdengar lagi,
“ Eummm… Sss… Ahhh…. ouhhh… ”,.
Sang Ibu menjadi ragu-ragu apakah sebaiknya ia memBuka gorden itu atau dibiarkan saja. Tapi Lama-kelamaan Bukan cuma suara putrinya, kini ia mendengar suara si dokter,
“ Eummm…… shh… Sss… Ahhh…… yah… dihisap… biar lekas sembuh. ”,
Sang Ibu sIbuin khawatir. Akhhh rinya dia sibak lagi gordennya.
Kali kagetnya menjadi-jadi, sebab Makrungnya si dokter sudah keluar dari celananya dan ada di dalam mulut anaknya.
“ Dokter! Dokter… lagi apa… ? ”, dgn nada agak histeris.
Sang Ibu tidak mempercayai penglihatannya.
“ Aduh Ibu ini lagi-lagi mengganggu, ”, Dokter Farhan kesal,
“ Saya sudah analisa, anak Ibu terkena penyakit Vibilio Facumacis, obatnya adalah ia harus dibikin Klimaks dan menelan sperma. Kalau Ibu ganggu terus, gak selesai lohhh ini. Saya gak tanggung kalau penyakitnya bertambah parah. ”,
“ Ii… iya… tapi dok… . ”,
“ Hhhhhh… , ”, Si dokter menghela nafas panjang sambil geleng-geleng.
“ Ya sudah Ibu bantu deh, Ibu colok-colok kemaluan anak Ibu untuk membangun kekebalan tubuhnya. ”,
Sang Ibu terdiam dan ragu-ragu.
“ Ayo sini… bantu saja… nggak apa-apa kok, dari pada ganggu terus nggak selesai-selesai. ”,
“ Ii… iya… ”,
Sang Ibu berjalan mendekati tempat tidur periksa. Dokter Farhan membelakangi sang Ibu itu lalu ia meraih tangannya dan meletakkan di kemaluan putrinya.
“ Nah… sekarang keluar masukin jarinya di lubangya yah… ”,
“ Iii… iya dok… ”,
Sang Ibu pun mulai memasturbasi anaknya. Citra langsung memejamkan mata dan melenguh-lenguh kecil,
“ Aah… ah… ah… ”,
Dokter Farhan tiba-tiba menarik ke atas gamis sang Ibu. Tentu saja perbuatannya membuat sang Ibu kaget.
“ Dokter ngapain lagi?! ”,
“ Ibu juga perlu dibangun kekebalannya, kalau gak penyakit ini akan menular. Jadi kemaluan Ibu juga harus dimainin. ”,
“ yg bener dok… ”,
“ Ya bener, siapa disini dokternya? ”,
Sang Ibu kebingungan.
“ Ii… iya… ”,
“ Jangan khawatir saya tidak akan sentuh Ibu, kalau itu yg Ibu khawatirkan, Citra yg akan bantu prosesnya. ”,
“ Maksudnya… ? ”,
“ Citra yg akan gituin Ibu… ngerti kan… ”,
“ Hah? ”,
“ Sudah Ibu tenang aja, nurut aja kalau mau sembuh yah. ”,
Dokter Farhan lalu membungkukan dan memberikan penjelasan kepada Citra.
“ Citra supaya Ibumu gak ketularan kamu keluar masukin jari kamu di lubangnya Ibu yah… kayak yg dilakukan Ibu ke kamu… ok ”,
“ Iya dok… ”,
“ Pinter, ”, ujar Dokter Farhan menepuk-nepuk kepala Citra.
Dokter Farhan bangkit lagi,
“ Nah Ibu… siap ya… saya angkat gamisnya yah… biar Citra bisa masturbasiin Ibu untuk cegah penyakit. ”,
“ Iya dok… ”,

Dokter Farhan pun mengankat gamis sang Ibu hingga seperut dan menarik turun CD putihnya. Sang Ibu membantu memegangi kain gamisnya agar jangan jatuh. Dokter Farhan sempat menelan ludah saat ia melihat paha sang Ibu yg semok. Gak kurus, tapi berisi.
“ Nah Citra, sekarang tangannya yuk… ”,
Citra mengulurkan tangannya dan menjamah kemaluan Ibunya. Jari tengahnnya dimasukkan ke dalam lubang Ibunya perlahan, lalu ditarik lagi.
“ Ouhhh… Sss… Ahhh… ouhhh… ”,
Sang Ibu langsung memejamkan matanya dan melenguh keenakan.
“ Mak maafin Citra ya, gara-gara Citra sakit, Ibu bisa ketularan juga. ”,
Sang Ibu Buru-buru membungkukan badannya dan mengelus kepala putrinya
“ Sudah kamu gak perlu pikiran itu, yg penting sekarang Citra keluar masukin jari lubang di lubang Ibu, dan Ibu colok-colok lubang Citra yah… biar kita sama-sama sehat, ”, ujar sang Ibu menenangkan anaknya. Bandarq Online

Citra-pun mengangguk tersenyum.
“ Nah sekarang Citra Buka mulutnya AAaaa, ”, perintah Dokter Farhan. Citra menurut.
Dokter Farhan kembali mengarahkan Kejantanannya ke mulut Citra dan memasukkannya ke dalam.
“ Nah, sekarang kulum batang kejantanan Dokter ya… obatnya ada di dalamnya mesti dikeluarin, Ok ”,
“ Eunggg… ”, Citra mengiyakan dgn mulut yg tersumpal batang kejantanan Dokter Farhan.
Dokter Farhan lalu memaju mundurkan pinggulnya, menikmati batang kejantanannya disepong Citra. Ia tarik lagi ke atas bajunya Citra, agar ia bisa melihat jelas kedua putingnya. Tngan kanannya bergerak, menjamah dan remas-remas lemMakt dada Citra. Sesekali ia pelintir-pelintir putingnya.
“ Engghhh… eughhh… ”, responnya.
Sementara itu tangan kirinya diguNakan untuk menahan kepala Citra yg berjilbab agar ia bisa bersenggama di mulutnya. Nafas sang Ibu lama kelamaan berubah menjadi tak beraturan. Gerakan jarinya di lubang putrinya pun berubah menjadi sIbuin cepat.
“ Mmhmhh… nghhh… nghh… , ”, lenguh Citra
Jari Citra pun juga ikut-ikutan menusuk-nusuk Kewanitaan Ibunya dgn cepat. Jari mungi itu kelihatan sudah menjadi basah. Cairan bening ada yg mulai turun mengalir dari lubang Kewanitaan sang Ibu ke pahanya.
“ Dokter … remas dada saya juga dok… plis… ”, pinta sang Ibu
Dokter Farhan senang mendengar permintaan sang Ibu.
“ Di Buka dong bajunya. ”,

Sang Ibu menurut dan melepaskan bajunya dan dijatuhkan ke tanah. Kini ia bertelanjang dada dan hanya mengeNakan BRA saja. Dr Han berdecak kagum melihat buah dada sang Ibu yg besar.
“ BRA-nya… di lepas juga… ., ”, pinta Dokter Farhan dgn suara bergetar.
Tanpa berpikir panjang sang Ibu melepaskan pengait depan BRAnya dan meloloskannya talinya dari pundaknya. Lalu ia jatuhkan ke lantai. Dokter Farhan jadi bernafsu banget ngeliat buah dada sang Ibu yg mantap. Ia pun menangkupnya dari belakang punggung, melewati bAuww… .ah tangannya, serta memainkan buah dada yg kenyal itu.
Citra baru kali ini ngeliat Ibunya Buka-Bukaan seperti itu, dan baru pertama ngeliat seroang pria cemek-cemek dada Ibunya. Darahnya berdesir. Jantungnya berdegup keras. Semuanya serba baru baginya. Sang Ibu pun mulai menggapai zakar Dokter Farhan dan mengelus-elusnya.
“ Sss… Ahhh…… ”, Dokter Farhan merasakan kehangatan di Kejantanannya…
“ Sss… Ahhh…… .gak kuat… .Sss… Ahhh…… keluar… keluar… ”,
Dokter Farhan memegang kepala Citra dgn kedua tangannya dan memaju mundurkan batang kejantanannya di mulut Citra. dgn cepat. Kumpulan sperma itu tak lama lagi akan meledak di rongga mulut gadis mungil ini.
“ Ke… luaaar… Sss… Ahhhhhhhhhh… ”,
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,
“ Sss… Ahhh… ”,
Dokter Farhan merasakan kelegaan luar biasa. Lalu ia mencabutnya dari mulut Citra.
“ Ditelan yah Citra… itu obatnya… ”,
Citra mengangguk. Ia teguk cairan Dokter Farhan. Otot lehernya tampak berkontraksi.
“ Pinter… ”,
“ Dokter kasih sesuatu Makat kamu yah… ”,
“ Apa tuh? ”,
Dokter Farhan mendekatkan wajahnya ke wajah Citra. Keduanya saling memandang. Lalu dia mencium Citra dan menghisap-hisap bibir atas dan bawahnya. Sang Ibu membelalak, melihat Dokter Farhan mencumbu putrinya dan Citra tampak menyukai setiap deitknya.
“ Dokter apakah itu juga termasuk pengobatannya? ”,
Dokter Farhan menegakkan tubuhnya.
“ Iyah… sudah pasti dan… sekarang Ibu jilat Kewanitaannya Citra, ya ”,
“ Hlooo… kenapa? ”,
“ Iya… karena saliva Ibu bisa menjadi bahan tambahan yg menguatkan kekebalan Citra, seperti vitamin. Jadi jangan lupa, nanti sambil dijilat, juga diludahin sedikit yah. ”,
“ Gitu ya dok… ? ”,
“ Iyah… ”,
Sang Ibu memandang anaknya dgn penuh kasih sayaang.
“ Ibu jilat yah, Nak… ”,
Citra-pun mengangguk,
“ Iya, Mak terima kasih ya. ”,
Sang Ibu tersenyum dan mengelus kepala anaknya. Lalu ia mendekatkan wajahnya ke alat kelamin putrinya. Di Buka sedikit bibir Kewanitaannya, diludahi lalu ia mulai menjilat-jilat belahan Kewanitaannya.

“ Sss… Ahhh…… Sss… ouhh … enak Mak… ouhhh… ”,
Citra yg sedang keenakan sudah lupa untuk memasturbasang Ibunya. Dokter Farhan tidak ingin membiarkan lubang Kewanitaan sang Ibu mubazir. Dokter Farhan pun menarik turun gamis roknya, dan ia bisa melihat gundukan yg terbelah dari arah belakang. Ia lalu mengarahkan batang kejantanannya ke lubang sang Ibu. kebetulan posisinya sudah siap untuk di doggy style.
Tanpa meminta izin lagi, Ia langsung mendorong masuk batang kejantanannya ke dalam lubang sang Ibu yg sudah basah.
“ OOuhhhh… Dok… Sss.. Ahhh… ”,
Sebentar ia melihat ke belakang, kemudian ia mulai merasakan kenikmatan hujaman-hujaman tusukan batang kejantanan si dokter.
“ Astaga enaknya… . ”,
Lalu ia lanjut lagi mengoral anaknya di atas ranjang periksa. Citra yg baru kali ini mengalami rasanya di oral, tidak dapat membendung cairannya untuk keluar.
“ Mak… mau pipis… ”,
“ Pipis aja Citra biar kamu sehat… ”,
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Ibu… duh… gak tahan lagi… ”,
Citra menjerit histeris, saat ia mencapai Klimaks. Kakinya mendorng pantatnya sampai ke udara, dan Kewanitaannya menyemprotan cairan hingga keluar. Sang Ibu Buru-buru berpindah untuk melihat wajah putrinya.
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… dah keluar Nak? ”,
Dia menanyakan keadaan Citra selagi sedang disodok sama Dokter Farhan dari belakang.
Citra bisa melihat dari dekat, wajah Ibunya yg sedang sangat keenakan. Tubuhnya bergerak-gerak maju mundur, demikian juga Makah dadanya.
“ Ibu lagi diapain? lagi diobati juga yah? ”,
“ Eummm… Sss… Ahhh… Sss… Ahhh…… iya Nak… ”,
“ Citra juga mau… diobati yg seperti Ibu… ”,
Sang Ibu terkejut mendengar permintaan Citra,
“ Citra… .Citra masih kecil… Sss… Ahhh… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…. Belum boleh diobati seperti ini. ”,

Sementara itu dari belakang mempercepat memompa tubuh sang Ibu.
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…h… ”,
Alis sang Ibu mengernyit menahan kenikmatan yg sIbuin memuncak.
“ Tapi Citra mau… ., ”, ucapnya menelan ludah melihat Dokter Farhan menyetubuhi Ibunya. Walaupun ia belum tahu itu namanya.



Di dalam keadan birahi yg sangat, pikiran sang Ibu tampaknya sIbuin tertutup. Bahkan ia mulai merasa birahi terhadap putirnya. Ia menggapai lagi kemaluan Citra. Ia colok-colok lagi dgn satu jari. Citra agak mengangkat kepalanya untuk melihat apa yg Ibunya lakukan di kewanitaannya itu. Dia diam saja membiarkan perbuatan Ibunya. Sensai nikmat mulai menjalar dari alat kelaminnya.
Kemudian dari satu jari berubah menjadi dua jari.
“ Ouhhh… ohhh… yeaSss… Ahhh…h… ”,
Tapi saat jari ketiga masuk… raut wajah Citra berubah kesakitan.
“ Auww… . sakit Mak… udah… Mak keluarin jarinya… sakit… ”,
“ Tahan Nak… tahan… biar Ibu yg ambil Keperawanan… .anan kamu yah… ”,
Kemudian Citra-pun bangkit dari tidurnya dan mencoba mencabut jari Ibunya dari liang kewanitaannya.
“ Sakit Mak… ”,
“ Tahan Nak… entar jadi eNak lagi… ”,
Kemudian sang Ibu menidurkan lagi putrinya, kemudian dia mulai mejilati putingnya agar Dia merasa lebih nyaman.
“ Owwh… Sss… sakit… ”,
Sedikit demi sedikit membran Keperawanan… .anan Citra pun robek oleh jemari Ibunya.
“ Aouw… sakit… Sss… Ahhh…h… ”,
Perlahan rasa sakit itu berubah menjadi eNak.
“ Eumhhh… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… sss… Sss… Ahhh…h… . ”,
Ketiga jari sang Ibu pun berbalur darah Keperawanan… .an Citra dan cairan kewanitaannya. Tiba-tiba hentakan keras Kejantanan Dokter Farhan menyentuh batas klimaksnya, sehingga sang Ibu kelojotoan mencapai Klimaks.
“ Sss… Ahhh…hh… sampai… . ”,
Dia mendorong Dokter Farhan agar mencabut Kejantanannya dari lubangnya.
“ Saya nanggung Mak, ”, keluh Dokter Farhan.
Tanpa menanggapinya, sang Ibu menyuruh Citra bangun. Citra menuruti perintah Ibunya dan ia duduk di pinggir ranjang periksa. Sang Ibu berbalik badan dan naik duduk di sebelahnya.
“ Citra duduk di pangkuan Ibu yuk. ”,
“ Iyah. ”,
“ Lepas tuh CDnya. ”,
“ Iya Mak. ”,

Setelah itu Citra berpindah posisi duduk di atas paha Ibunya. Kedua kakinya berada disisi luar kaki Ibunya. Kewanitaannya jadi agak terBuka. Setelah itu Ibunya memBuka lebar kedua pahanya, sehingga kedua paha Citra juga turut terBuka lebar, mempertontonkan lubang senggamanya.
“ Kamu mau diobati Dokter Farhan seperti tadi kan? ”,
Citra memandang batang kejantanan Dokter Farhan yg mengacung dan gak bergerak-gerak dikit. Ia menunduk, lalu mengangguk.
Sang Ibu memandang ke Dokter Farhan, “ Tolong obati anak saya juga, dok. Pakai cara yg tadi ”,
Dada Dokter Farhan bergemuruh melihat posisi sang Ibu dan anak itu. Mereka berdua masih mIbuai jilbab. Sang Ibu sudah tidak berpakaian, Citra masih lengkap berpakaian, tetapi semuanya sudah disibak. Situs Bandarq

“ Eh… iyah… sebelumnya kalau berdua ciuman dulu biar saliva kaCitran bercampur di mulut agar bakteri kumannya mati ”,
Kemudian Sang Ibu merendahkan kepalanya dan Citra mengadahkan kepalanya ke atas menyamping. Bibir mereka bersentuhan, lalu sang Ibu melumat bibir putrinya. Ludahnya dipindahkan ke mulut Citra, kemudian dgn lidahnya ia mengaduk-ngaduknya di dalam.
Dokter Farhan benar-benar terangsang oleh keduanya, ia pun mendekat sambil mengocok titinya. Ia naik ke anak tangga agar batang kejantanannya bisa sejajr dgn lubang Citra. Lalu Blessss… Citra membelalak saat merasakan sebuah benda besar yg panjang menerobos masuk lubang senggamanya. Ibunya saja merasa Dokter Farhan gede banget, apalagi anaknya.
Dokter Farhan tidak bisa leluasa mengeluar masukkan batang kejantanannya, sebab seret banget, meskipun lubang Citra sudah distimulasi sejak tadi dan basah licin. Batang kejantanan Dokter Farhan benar-benar tidak bisa masuk penuh, meskipun sudah berusaha didorong. Dokter Farhan sampai menganga mulutnya, karena jepitannya luar biasa banget. Dia yakin pertahannya tidak akan bisa lama dgn keadaan seperti ini.

Ia pun mulai memajumundurkan pantatnya dan bersetubuh dgn Citra.
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… .shhh… Sss… Ahhh…h… ”,
Kenikamtan yg sama pun juga dirasakan Citra. Lubangnya terasa penuh. Setiap sensor di kemaluannya mendapatkan gesekan penuh dari bendanya Dokter Farhan. Apalagi ini pengalaman pertamanya.
“ Dr… Dr… Dr… Han… .shhh… Sss… Ahhh…… ”,
Sang Ibu pun membuat anaknya makin gak kuasa menahan nikmatnya seks. Tangannya meraba-raba dan memainkan buah dadanya. Citra sudah benar-benar pasrah ia bisa meraskan gelombang klimaks bentar lagi datang. Sesaat ia hendak mencapai Klimaks, tiba-tiba…
“ Akhhh … keluar… !!! Dok keluar! ”,
Citra bisa merasakan cairan panas Menyembur di lubangnya. Di saat itu juga ia mencapai Klimaks.
“ Serrr… Serrr… Serrr… ”,
“ Dok Aku pipis lagi… . ”,
“ Ya bagus itu… ”,
Keduanya mencapai klimaks secara bersamaan. Tak berapa lama setelah itu, kedua nya berpakaian lagi yg lengkap. Mereka kembali ke meja.
“ Ok… kalian berdua sudah diberi obat dan disuntik kekebalan, kalau masih belum sembuh datang lagi untuk diadakan pemeriksaan. ”,
“ Baik, dok, terima kasih ya. Ayo Citra bilang apa ke Dok ”,
“ Terima kasih dok. ”,
“ Iya… lekas sembuh ya… ”,
“ Ngg!… iya ”,

Ternyata beberapa hari kemudian Citra telah kembali menjadi sehat. Kehebatan pengobatan Dokter Farhan pun jadi terkenal di antara para wanita. Sementara untuk sang Ibu itu dan anaknya, mereka berdua pun jadi sering mencolok-colok Kewanitaan mereka satu sama lain, untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dan tetap sehat.

Pengalaman Sex Saat Nge-kost Bareng Mbak Ninik, Saudara Cewek Yang Hot


Cerita Dewasa Mania - Namanya adalah Rahmat umur 19 tahun, tinggi 175cm, berkulit sawo matang, berwajah lumayan ganteng khas suku jawa.Setelah selesai sRahmatlahnya di sebuah SMK di kampungnya, hanya berbekal ijasah SMK dia nekat mencoba mengadu nasib di Jakarta.

Berangkatlah Rahmat hari itu ke Jakarta berbekal uang secukupnya dan secarik kertas berisi alamat yang akan di tujunya.

Mbak Ninik… guman Rahmat sambil melihat kertas beriskan alamat yang akan di tujunya.Mbak Ninik inilah yang akan menampung si Rahmat sebelum si Rahmat mendapatkan pekerjaan dan bisa membiayai hidupnya sendiri.

Ninik, wanita yang di panggil mbak oleh Rahmat ini adalah wanita berumur 25 tahun.Wajahnya tidak jelek tapi juga tidak cantik, biasa biasa saja tapi manis khas perempuan jawa.

” Jatinegara jatinegara…. ” suara pedagang asongan yang membuyarkan lamunan Rahmat.
” wahh…. akhirnya nyampe juga ” batin Rahmat sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 08:20, yang berarti sudah hampir jam stengah sembilan.

Rahmat pun lalu turut berdesak desakan dengan penumpang kereta yang laen untuk keluar dari kereta MATARMAJA yang membawanya dari kampung halamannya ke kota Jakarta.

Sesampainya Rahmat di jakarta, dia langsung mencari taksi untuk mengantarnya menuju alamat mbak Ninik.inilah pengalaman pertama Rahmat jauh dari rumah, dan pengalaman pertama dia juga naik taksi. Agen Bandarq

Rahmat memang pemuda yang cerdas dan supel, jadi walaupun ini pengalaman pertamanya di kota besar tapi dia tidak kelihatan kampungan ataupun kiku.di stopnyalah taksi kosti jaya yang sedang melintas di depat stasiun Jatinegara.

” mau kemana mas? ” tanya sang sopir taksi yang di berhentikan Rahmat.
” bisa antar saya ke alamat ini pak? ” jawab Rahmat dengan logat jawanya sambil menyerahkan secarik kertas alamat mbak Ninik.
” oh, iya mas bisa. silahkan masuk. ” jawab sang sopir taksi sambil menyerahkan kebali kertas yang di berikan Rahmat.

lalu Rahmat pun masuk ke dalam taksi, tapi dia memilih untuk duduk di kursi depan samping pengemudi.Taksipun mulai jalan sesaat setelah Rahmat masuk.

Setelah mobil berjalan sekitar setengah jam di padatnya jalan ibu kota, akhirnya sampai juga Rahmat di alamat yang di tuju.

” sudah sampai mas. alamat yang mas cari masuk ke gang itu. ” kata sang sopir taksi sambil menunjuk ke arah sebuah gang di seberang jalan.
” oh iya mas, terima kasih.” ” taksinya berapa mas?” jawab Rahmat sambil merogoh dompet di kantongnya.
” 25 ribu mas.” kata sang sopir sambil menunjukkan angka argo yang tertera.

Setelah membayar dan keluar dari taksi lalu Rahmat pun menyebrang dan berjalan masuk ke gang yang tadi di tunjukkan sang sopir taksi.

sambil berjalan menyusuri gang sempit yang hanya muat untuk 2 motor itu, Rahmat mengeluarkan lagi secarik kertas yang berisi alamat mbak Ninik.

” Rt 5, Rw 3, kontrakan bercat hijau punya Pak Said.” baca si Rahmat.
setelah berjalan dan bertanya sana sini akhirnya Rahmat menemukan Kontrakan yang di carinya.
” tapi kok sepi ya, mbak Ninik kemana?” batin Rahmat sambil melangkah masuk ke halaman kontakan yang berderet ada 8 pintu itu.

” kontrakan mbak Ninik pintu yang mana ya.” batin Rahmat karena di kertas alamat tidak tertulis pintu berapanya.
Saat Rahmat sedang melamun karena bingung tiba tiba saja dia di kejutkan oleh sebuah suara yang menegurnya.

” nyari siapa ya dik?” suara yang menegur Rahmat.
Rahmat pun berbalik kearas suara itu dan dilihatnya seorang ibu2 memakai daster biru sambil menggendon bayi.

” nyari kontrakan mbak Ninik buk, yang sebelah mana ya?” jawab Rahmat.
” mbak Niniknya lg nggak ada mas, lg kepasar. td katanya mau ada sodaranya yang datang dari kampung. klo boleh tau mas ini siapa ya?” jawab sang ibu berdaster biru.
” saya sodaranya mbak Ninik dari kampung buk.” jawab Rahmat masih dengan logat medoknya.
” oooo….. nah itu dia mbak Ninik.” jawab si ibu berdaster biru lagi sambil menunjuk ke arah perempuan yang sedang menenteng belanjaan.

Rahmat lalu melihat ke arah yang di tunjuk sang ibu itu tadi.

” RAHMAT…. dah lama ko?” tanya si mbak yang menenteng belanjaan yang ternyata mbak Ninik itu.
” b.b.b.baru saja mbak.” jawab Rahmat terbata bata karena setengah nggak percaya klo wanita itu mbak Ninik yang sedang di carinya.

Rahmat tertegun nenatap sosok Ninik yang sekarang beda dengan yang dia ingat dulu di kampung.Ninik sekarang yang dilihat Rahmat adalah wanita yang manis dan sexy dengan balutan kaos ketat warna putih yang menonjolkan payudaranya yang montok walau tidak terlalu besar di padu dengan rok jeans span selutut makin menambah manis wanita ini.

” oh iya buk, kenalin ini Rahmat sodara saya dari kampung.” kata Ninik kepada wanita berdaster biru mengenalkan si Rahmat.

lalu Rahmat dan si ibu berjabat tangan sambil tersenyum sopan.

” ayo masuk ko, mari bu.” kata Ninik mengajak Rahmat masuk sambil berpamitan kepada ibu berdaster biru.lalu Ninik membuka kunci pintu dan masuk ke kontrakan yang ternyata berada di paling ujung deretan kontrakan itu di ikuti Rahmat.

” ya beginilah kontrakan mbak ko, alakadarnya.” si Ninik menunjukkan keadaan kontrakannya.

kotrakan Ninik adalah kontrakan satu ruangan, lumayan luas dengan kamar mandi di dalam.di dalamnya lumayan lengkap ada tivi, kulkas, springbed ukuran jumbo dan peralatan2 laennya.

” trus ntar aku tidur dimana.” batin Rahmat setelah melihat2 ruangan kontrakan Ninik.

saat Rahmat melamun tiba2 dia di kagetkan suara Ninik yang menyuruhnya mandi trus istirahat.mendengar perintah Ninik, Rahmat pun lalu meletakkan tas ranselnya di depan rak tivi mengambil handuk peralatan mandi lalu menuju kamar mandi.

sesampainya di kamar mandi Rahmat pun kembali bingung, karena kamar mandinya nggak ada pintunya.

“ah bodo amat” batin Rahmat karena dia pengen buru2 mandi trus langsung tidur karena capek habis perjalanan jauh.

selesai mandi dan berganti pakaian lalu Rahmat pun pamit buat istirahat tidur.

“tidurnya di ranjang aja ko.” kata Ninik.
“iya mbak.” jawab Rahmat sambil merebahkan diri ke springbed embuk bercover biru muda.

tak terasa Rahmat sudah tertidur hampir 6 jam. Rahmat terbangun karena mendengar suara orang sedang mandi.sampai di sini Rahmat belum punya pikiran macam macam.setelah selesai mandi dengan menggunakan daster warna ungu, lalu Ninik mengajak Rahmat untuk makan. Bandarq Online

” ayo makan ko. td mbak gk tega mo ngbangunin kamu. kamunya nyenyak banget tidurnya.”
” iya mbak.” jawab Rahmat.

merekapun lalu makan masakan Ninik yang di masak tadi waktu Rahmat sedang tidur.sambil makan merekapun bercakap2 mengakrabkan diri, sambil Ninik Menanyakan keadaan di kampung.maklum, Ninik sudah hampir 4 tahun nggak pulang kampung.nggak terasa merekapun sudah semakin akrab dan waktupun tak terasa sudah larut malam.

” aku tidur di mana mbak?”
” di mana aja ko, klo mau di kasur bareng mbak juga boleh.”

DEG….. Rahmat terkejut dengan jawaban Ninik.

” aku tidur di bawah aja lah mbak, di depan tivi.”
” ok lah terserah kamu.” jawab Ninik.

hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tak terasa Rahmat sudah 4 bulan numpang di kontrakan Ninik.selama 4 bulan itu juga Rahmat sudah mondar mandir kesana kemari melamar kerja bermodalkan ijasah SMK, tapi sayang belum juga mendapatkan pekerjaan.

dan selama 4 bulan itu jugalah si Rahmat lama2 mempunyai hasrat terpendam dengan mbak Ninik.bagaimana tidak, selama 4 bulan mereka tinggal berdua dengan kamar mandi yang gak ada pintunya dan kadang merekapun tidur seranjang berdua.

di tambah lagi dengan gaya berpakaian Ninik yang terbilang berani kalo di dalam kontrakan.kadang Ninik suka memakai hot pants yang super pendek dan ketat, baju tidur yang tipis merangsang, bahkan sering juga Ninik hanya memakai kaos oblong yang kebesaran tanpa memakai bawahan, hingga kadan2 CD nya terexpost mata elang Rahmat.

di tambah lagi kamar mandi yang tak berpintu itu kadang membuat Rahmat tambah blingsatan menahan konak.karena pernah beberapa kali Rahmat tanpa sengaja memergoki Ninik lagi telanjang di kamar mandi begitu pula sebaliknya.

kalau sudah nggak tahan Rahmat terpaksa onani diam2 di tengah malam sambil membayangkan Ninik.tanpa Rahmat sadari sebenarnya Ninik pun juga sama. diam2 Ninik pun juga sering di landa birahi karena pernah beberapa kali memergoki Rahmat yang sedang mandi.

Ninik selalu terbayang kontol Rahmat yang lumayan besar dan panjang itu walaupun sedang tidak ereksi.setelah selama 4 bulan itu mereka hanya memendam nafsu masing2 tanpa ada yang berani mengungkapkan.akhirnya pada suatu hari kejadian itu di mulai dan terjadi juga.

waktu itu di suatu pagi, jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, Ninik bangun dari tempat tidur langsung bergegas ke kamar mandi karena mau berangkat kerja. sesampainya di kamar mandi Ninik langsung melepas baju tidurnya yang berupa daster tipis itu skalian BH dan CD nya.

sejenak Ninik mematut dirinya di cermin mengagumi tubuhnya yang montok.
“ah… sudah terlalu panjang.” batin Ninik melihat bulu memeknya yang sudah mulai panjang.

Ninik memang tipe wanita yang nggak mau atau risih kalo bulu memeknya panjang. dia lebih suka dengan memeknya yang gundul tanpa sehelapuni bulu jembut.dengan begitu daging memeknya yang tebal tembem semakin kelihatan dengan belahan memek yang masih rapat dan clitarisnya ya besar itu semakin menantang.

segera Ninik mengambil silet cukur, sambil duduk mengangkang di bak mandi Ninik mulai mencukur habis bulu jembutnya.selesai mencukur bulu jembut lalu Ninik membasuh memeknya untuk membersihkan bulu jembut yg menempel sehabis di cukur.

waktu menyiram dan membersihkan bulu jembut yang habis di cukur tiba2 saja birahi melandanya.di letakkannya gayung yg di pegangnya sambil makin mengangkangkan kakinya Ninik mulai meraba2 memeknya sendiri.

di putar-putarkannya jempol tangan kirinya di clitaorisnya yang semakin keras dan membesar, sambil tangan kanannya meremas2 payudaranya sebelah kiri.seiring rangsangan di clitoris memek Ninik mulah basah dengan cairan kawinnya sendiri.

” uuuuuh…… hhhhmmmmm………”
” ooh….sssstttt….. oh… yeah….. ennmakkk…..”

pelan2 mulai keluar desahan Ninik

tangan kirinya yang tadi bermain di clitorisnya kini sudah berpindah ke lubang memeknya. di usap2 memeknya sambil sesekali jari tengahnya menyusup mengorek2 belahan memeknya.

makin lama makin basah dan makin cepat pula tangan kirinya mengusap2 memeknya sendiri, sambil tangannya yang kanan berpegangan pada kran air takut terjatuh.

” ooooohhhgmmm…… iyyyyy….. eeennakkk……”
tapi tiba2 Ninik menghentikan aktifitasnya. dia ingin merasakan yang lebih enak dengan posisi yang lebih nyaman.

Ninik mengintip ke ruangan kontrakannya memastikan kalau Rahmat masih tidur. lalu dia berjalan telanjang bulat berjingkat lalu langsung naik ke tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi ketelanjangannya. sebelum melanjutkan masturbasinya Ninik mengambil sesuatu dari laci yang ada di samping tempat tidur. dan ternyata yang di ambilnya adalah sebuah dildo berukuran sedang dengan vibrator. pelan2 di arahkannya dildo itu ke lubang memeknya, di usap2 kannya di situ sampai memeknya kembali basah kuyup dg cairan kawinnya.

pelan tapi pasti sambil terpejam dildo itupun mulai masuk ke lubang memeknya. di diamkan di nikmati keberadaannya sebentar di dlm memeknya sebelum mulai di gerakkan keluar masuk.Ninik mulai mendesah lagi seiring dildo mengobok2 lobang memeknya. Situs Bandarq

“ssssstttttt……mnmmmmm…….oh oooogh….. yesss……..
aaaaagrhg…… ooh…. enak…. nikmat banget…. hhhhuuuug……..
memmmek…. enaaaak mmmmeem….ekku…… hiiiiaaaaa……
ggggatttteell…..”

desah Ninik yang makin lama makin keras tak terkontrol. tubuhnya mengelijang2 seperti cacing kepanasan. masih kuran puas lalu Ninik menghidupkan fibrator dildonya.

“ngngngngngng…….”

bunyi vibrator dildo yang bergetar mengobok2 lubang memeknya. desahan Ninik sekarang makin keras, malah bisa di sebut jeritan2 kecil.

tubuhnya mengelijang2, matanya terpejam menikmati deraan knikmatan di selangkangannya. karena gerakannya tanpa dia sadari bahwa selimut yang tadi di pakai buat menutupi tubuhnya sekarang hilang entak kemana.

sengga tubuh telanjang, kakinya yang terkangkang dengan dildo ya dia pegang keluar masuk dan bergetar di memeknya tak lagi tertutupi.

“oooooohhhh………aaaaaiiiiihhi…….
mmmmmm……
yyyyeeess….

enak bbbanggget mmmmemeeekkkkuuuuhh…..desah Ninik yang makin dan semakin keras.tanpa Ninik sadari bahwa desahannya telah membangunkan Rahmat dari tidurnya.

terbangun dari tidurnya karena desahan Ninik yang makin keras lalu Rahmat bangun dan melihat ke arah ranjang tempat asalnya suara itu.

betapa terkejutnya Rahmat nenjumpai sesosok wanita mengangkan di tempat tidur mendesah2 birahi sambil mencucukan dildo keluar masuk ke memeknya.

tertegun Rahmat melihat pemandangan seperti itu, sehingga pelan tapi pasti birahi mulai menguasainya.

karena sudah gk kuat menahan birahi lalu Rahmat dengan cepat mengeluarkan kontolnya dari celananya dan mulai mengocok pelan sambil menikmati siaran langsung Ninik.

pelan tapi pasti kontol Rahmat mulai ereksi sempurna. karena kurang nyaman lalu Rahmat skalian lepas celana dan bajunya telanjang bulat juga, sambil terus mengurut2 kontolnya mencari kenikmatannya sendiri.

bersamaan dg itu tiba2 saja Ninik membuka matanya. melotot seakan mau keluar bola matanya. mulutnya meracau tidak karuan.

“oooogghh. . . . .aaaaaaaaa. . .  aku utt. . . . . ennnakk. . . . yeeeeaaa. . . .
eeekkk. . . .  koo. . . .  huhhuhhuh. . . .  nggggapppain. . . . mmmmmm. . . . .
kammmmuuu. . . .  aaaa. . . . akku keeee. . . . ll . . . .
ooooooh. . . .  iiiiyyyyyaaaaaaa. . . .
ekkkkooooo. . . .

tubuh Ninik mengelijang2 tanda dia mau orgasme yang dahsyat. dan……
crot…. crot…. crot…. crot. . .
aaaaaaaaaaaahhhhh. . .

Ninikpun orgasme dengan dahsyatnya tanpa sanggup dia hentikan walapun dia tahu Rahmat sedang melihatnya orgasme sambil telanjang bulat mengocok2 kontolnya.

hhhhhhg….. dengus nafas Ninik menikmati sisa2 orgasmenya sambil mengeluarkan dildo yang mengentot memeknya sambil tepejam dan masih mengangkang.

entah setan mana yang menghinggapi Rahmat sehingga dia pelan2 naek ke atas ranjang, memposisikan tubuhnya di tengah2 kangkangan Ninik lalu memegang kotolnya dan dengan satu dorongan langsung membenampan ke memek Ninik yang baru saja orgasme dengan dahsyat.

tersentak Ninik merasakan ada sesuatu yang menerobos masuk lobang memeknya. Ninik merasakan perih di memeknya karena kontol Rahmat di masukkan dengan paksa dan cepat. lg pula kontol Rahmat lebih besar dah panjan dari pada dildo yang baru di pakai Ninik.

sehingga Ninik bisa merasakan kalau kontol Rahmat masuk terlalu dalam sampai tembus pintu rahimnya. mata Ninik melotot, mencoba meronta tapi apa daya. tubuhnya lemah tanpa daya karena baru mendapat orgasme yang sangat dahsyat.

setelah memasukkan kontolnya ke memek Ninik, Rahmat tidak langsung mengocoknya melaindah didiamkan terbenam sambil menikmati kedutan memek Ninik yang baru orgasme.

” RAHMAT..!!! apa yang kamu lakuin???. cabut.!!….” Ninik mencoba menghardik Rahmat.
” gila kamuu u… ko….. cabut ko… please… mbak hhhhmmmmm……

tanpa memperdulikan perintah Ninik pelan2 Rahmat mulai menggenjot Ninik. pertama pelan lalu makin lama makin kencang makin lama makin beringas.

” ooooohhh….. kontolku enak mbak…… huuuhhh…… enaaaakkk….. mbaaakkk……
memmmee…… uhhh….sssrrt……” Rahmat mendesah meracau.
” stooopppssphhh….. aaaaahhh… hhhhhiih……” kata Ninik sambil terus meronta melawan tapi juga mendesah.
“uddddaaaa….aaaaahhhh……. aaaammmpun ko…… kontolmu tembus rahhhimku kooo…….
plok plok plok plok……
clep clep clep clep clep…….

suara selangkangan meraka beradu bertumbukan.
Ninik meronta tapi sebenarnya dia juga merasakan nikmat yang teramat sangat sehingga Ninikpun merasa hampir mendapatkan orgasme lagi.

“ooh…. memekmu dahsyaaaatttt mmmmmm……. mbbaaak……
ayooooo…… aku mau keluar….. aaaaarrrsgggtttthg…….” desah Rahmat.
seketika juga Ninik terkejut.
“..jjjjjaaaa…..nggaaaan………..
aaaaaahhhh…….. ssssrr……”

tiba2 tubuh Ninik mengejang, tangan dan kakinya memeluk Rahmat dengan erat, pinggulnya bergetar hebat tanda Ninik sedang orgasme.

” aaakkuuu…. kelluaaa…… oooorrgghh…….”
dan… crot crot crot crot crot……….

Rahmat orgasme juga hampir bermaan dengan Ninik. menyemprotkan banyak sperma langsung ke rahim Ninik.

” hhhhii…..uuuuh…… nikmat mbak……” guman Rahmat.
” aaaaah…hhh…… jaangan di dalam…. nanti aku hamil…..” kata Ninik pelan, melarang Rahmat tapi sudah terlambat, Rahmat

telah menanamkan benihnya di rahim Ninik. mereka masih bepelukan dengan kontol Rahmat masih menancap di memek Ninik.

” kamu kok tega2 nya ko ama mbak?” kata Ninik pelan sambil menahan marah.
Rahmat hanya diam menjawab.

pelan2 tetes bening air mata keluar dari sudut bening mata Ninik. akhirnya setelah lelah bergulat mereka berdua tertidur berpelukan, dan Ninikpun nggak jadi berangkat kerja.

SELESAI


Baca Juga :